Dalam waktu singkat, seorang biksu terkemuka datang untuk berkunjung, disusul oleh seorang tabib istana.
Rupanya, Selir Xu sedang demam tinggi dan mulai mengigau dengan kata-kata tak jelas. Bahkan para pelayannya pun ketakutan hingga jatuh sakit.
Karena Selir Xu merupakan bawahan setia, ketika Pendamping Bangsawan Ruan mendengar kabar ini, dia langsung mengirim dua orang untuk membantu.
Sebagai penghuni utama dari kediaman utama, Selir Xu jatuh sakit, dan Xiao Lan, penghuni kediaman sampingan, tidak bisa tinggal diam.
Dia pun memutuskan untuk mengunjungi Selir Xu bersama Qingyan, dan Lin Feilu tentu saja ikut serta. Saat Selir Xu yang terbaring di tempat tidur meminum obatnya, pandangannya tertuju pada Lin Feilu.
Seketika, rasa dingin menjalar di punggungnya.
Selir Xu begitu ketakutan hingga wajahnya tampak layu dalam semalam. Dia hanya bisa tertidur setelah meminum obat penenang.
Di dalam kediaman utama, suasana riuh dengan orang-orang yang sibuk mondar-mandir, membawa air dan obat-obatan.
Tak seorang pun memperhatikan saat Lin Feilu diam-diam menaburkan semangkuk air manis di lantai di depan tempat tidur Selir Xu.
Karena suhu di dalam ruangan sangat tinggi akibat tungku yang terus dinyalakan, air manis itu cepat mengering tanpa meninggalkan jejak.
Menjelang siang, Pendamping Bangsawan Ruan mengirim seseorang untuk memeriksa kondisi Selir Xu.
Seorang dayang dari istana Pendamping Bangsawan Ruan pergi ke kediaman utama di Aula Mingyue. Saat dia membuka pintu dan masuk, tiba-tiba terdengar jeritan yang sangat nyaring, begitu keras hingga suaranya hampir hilang.
Bahkan orang-orang yang berada di luar istana pun langsung berlarian masuk setelah mendengar jeritan tersebut.
Dayang dari Pendamping Bangsawan Ruan pucat pasi,
"Ada serangga! Ada banyak sekali serangga!"
Semua orang yang melihat area di depan tempat tidur Selir Xu terkejut. Lantai dipenuhi semut dan serangga kecil lainnya yang merayap, begitu padat hingga membuat bulu kuduk merinding.
Para saksi yang melihat langsung merasa cemas dan ketakutan, serta mulai berbisik di antara mereka.
“Apakah benar Selir Xu sudah menjadi sasaran roh jahat?”
“Bukankah biksu terkemuka itu sudah melakukan ritual pensucian?”
"Roh-roh jahat yang dendamnya lebih dalam memang sulit diusir. Siapa yang tahu dosa apa yang pernah dilakukan orang ini? Sebaiknya kita segera menyelesaikan urusan kita dan pergi. Biar mereka saja yang menyelesaikan masalah ini."
Dayang dari Pendamping Bangsawan Ruan gemetar ketakutan. Setelah memastikan keadaan dengan cepat, dia segera kembali ke Istana Yunxi dan melaporkan kepada majikannya.
Di Istana Kekaisaran ini, ada seorang Permaisuri dan dua Pendamping Bangsawan. Sebagai putri dari Kanselir Kiri, Pendamping Bangsawan Ruan memiliki pengaruh besar karena kehormatan keluarganya dan karna sejak awal dia telah disukai oleh kaisar.
Dia mengirim orang untuk merawat Selir Xu bukan karena perhatian pribadi, tetapi karena di Istana Kekaisaran semua orang tahu bahwa Selir Xu berada di pihaknya. Jika ada yang salah karena kurangnya perhatian, para selir lainnya mungkin akan kecewa dan meninggalkan faksi tersebut.
Namun, setelah mendengar laporan dari dayangnya, Pendamping Bangsawan Ruan terkejut dan tak bisa menyembunyikan rasa muaknya,
“Aku sudah merawatnya dengan baik, tetapi kesabaranku kini telah habis. Jangan biarkan dia masuk ke Istana Yunxi lagi. Dia hanya akan membawa kesialan.”
Selir Xu sudah kehilangan perhatian kaisar selama bertahun-tahun dan tidak pernah melahirkan anak. Dalam beberapa tahun terakhir, meski dia bergantung pada pengaruh Pendamping Bangsawan Ruan, dia telah bertindak angkuh dan melakukan banyak kekejaman.
Untuk mendapatkan kepercayaan Pendamping Bangsawan Ruan, dia bahkan tak segan-segan mengambil nyawa. Kini, setelah kehilangan pelindungnya, takdir buruk seakan sudah menunggunya.
Namun, Selir Xu yang masih sakit terbaring di tempat tidur tidak menyadari hal ini.
Dia sedang demam dan terus mengalami mimpi buruk. Akhirnya, dia terbangun dengan perasaan haus yang luar biasa. Saat matanya terbuka perlahan dalam keadaan linglung, dia melihat seseorang berbaring di sebelahnya.
Selir Xu langsung berteriak ketakutan, tetapi suaranya yang parau hanya mampu mengeluarkan rintihan lemah.
Di sebelahnya berdiri Lin Feilu tanpa suara.
Komentar