Novel The Villainess Path to Redemption Ch. 15 Bahasa Indonesia

Dukung Penerjemah Demi Keberlanjutan Novel Favoritmu Disini :)

Mata Lin Feilu berbinar dan senyuman bahagia muncul di wajahnya yang cantik. Dia menyerahkan tangannya untuk mengambil keranjang bambu, tetapi tubuhnya goyah karena terlalu berat.

Lin Jingyuan segera memperhatikan dan dengan cepat mengulurkan tangannya untuk menopangnya. Dia menggerutu tidak senang, 

"Biarkan pengasuh istanamu yang membawanya."

Qingyan masih berlutut karena ketakutan membuat marah Pangeran Keempat. Dia tidak tahu bagaimana semua ini bisa terjadi. Segera berdiri, mengambil keranjang bambu dan mundur ke samping.

Lin Feilu merapatkan tangannya, memiringkan kepalanya dan tersenyum manis kepada Lin Jingyuan. 

Cahaya musim gugur melemparkan sinarnya pada buah kesemek merah dan memantulkan cahayanya di wajahnya. Bekas tertusukannya tampak penuh dengan kehangatan dan kemanisan. 

"Terima kasih, kakak."

Melihat senyumannya membuat Lin Jingyuan merasa agak malu.

Dia terbiasa melihat keangkuhan Kakak Tertuanya dan ketidakpatuhan Kakak Ketiga. Lagi pula, ibunya, Pendamping Xian (Consort Xian), tidak akur dengan ibunya Putri Tertua, Pendamping Hui (Consort Hui). 

Dia bahkan tidak menyukai kakaknya sendiri, apalagi pengikut kecilnya Putri Tertua, Putri Ketiga.

Namun, Putri Kelima ini, yang belum pernah dia lihat sebelumnya, sangat berbeda. 

Dia terlihat lembut dan rapuh. Dia terlihat cantik dan imut saat tersenyum. 

Dia ingin makan buah kesemek tetapi juga takut memintanya.

Hal-hal kecil ini telah menghidupkan semangat pahlawannya yang muda karena keinginannya untuk melindungi dia telah mencapai puncaknya.

Lin Feilu sepertinya ingat sesuatu. Dia mengeluarkan bunga apel Asia yang dia ambil sebelumnya dan menyerahkannya kepadanya dengan serius. 

"Ibu berkata bahwa seseorang harus mengembalikan sesuai dengan apa yang diterima. Karena kakak memberiku buah kesemek, aku akan memberi bunga apel berdaun ganda ini. Mereka bilang bahwa bunga berdaun ganda akan membawa keberuntungan, karna ini sangat jarang ditemukan."

Seolah-olah enggan melepaskannya, dia memandangi bunga itu sejenak sebelum dengan tegas memasukkannya ke dalam genggaman Lin Jingyuan.

Bunga itu telah berada di lengannya untuk beberapa saat dan kelopaknya diberkahi dengan kehangatan tubuhnya. Ketika diletakkan di telapak tangan Lin Jingyuan, rasanya lembut dan hangat.

Telinga Lin Jingyuan memerah.

Setelah memberikan bunga itu, Lin Feilu melambaikan tangannya dan berpisah dengan manis, "Selamat tinggal, kakak."

Dia berjalan keluar bersama Qingyan. Ketika dia mencapai gerbang lengkung, dia diam-diam berbalik dan tersenyum kepada Lin Jingyuan.

Di taman penuh dengan kesemek merah di bawah sinar matahari musim gugur, senyuman Lin Feilu sangat mempesona. Wajahnya menunjukan 30% rasa malu dan 70% keimutan yang tak tertandingi. 

Melihat senyumannya, Lin Jingyuan merasa seolah-olah hatinya meleleh dan tersenyum lebar.

Setelah berjalan jauh, Qingyan yang berkeringat dingin sepanjang waktu akhirnya menghela nafas lega. 

Dia melihat kesemek di tangannya dan kemudian kepada putri kecil yang tampak seperti tidak terjadi apa-apa. Dia tidak bisa tidak bertanya, 

"Putri, apakah bunga berdaun ganda benar-benar membawa keberuntungan? Mengapa aku belum pernah mendengarnya sebelumnya?"

Lin Feilu tidak menjawab dan hanya tersenyum balik.

Aku juga belum pernah mendengarnya.

♠♠♠

Kesemek di keranjang bambu itu besar, merah, dan berat. Dulu, mereka tidak pernah bisa mendapatkan begitu banyak kesemek. 

Mereka hanya bisa secara tidak teratur memetik satu atau dua untuk memuaskan kerinduannya. Ini karena ada banyak aturan tersirat di Istana Kerajaan. 

Xiao Lan harus sangat berhati-hati karena situasinya. 

Dia tidak pernah bisa dengan mudah meninggalkan Istana Mingyue untuk memetik buah-buahan di taman karena itu bisa dengan mudah dijadikan bahan olok-olokan.

Namun, hari ini kesemek ini diberikan oleh Pangeran Keempat, dan jumlahnya ada sekitar satu lusin. 

Bukan hanya bisa mereka makan sampai perutnya kenyang, kesemek yang tersisa juga bisa dikeringkan dan disimpan. 

Jika mereka tidak bisa menyelesaikannya hari ini, mereka juga bisa mengawetkannya dan membuat kue kesemek. 

Dengan ini, putri kecil dan putra keenam pasti akan cukup makanan ringan untuk dimakan.

Qingyan tidak berpikir ada yang salah dengan sang putri hari ini. Sebaliknya, dia merasa putri kecil itu terlalu imut, dan orang normal pasti akan secara alami menyukainya!


Komentar

Options

not work with dark mode
Reset